Minggu, 12 Mei 2013

(landasan gerakan membelah kaum mustadlafin)
Yang mampu saya tankap dalam pembahasan buku teologi kiri ini,saya aka mencoba memaparkan kembali.Dalam pembahasan buku teologi kiri ini karangan dari dr.abdul munir mulkhan mencoba menjelaskan seharusnya gerakan islam di perbaharui sesuai dengan kondisi sosial yang ada di era modern ini,sehingga islam tidak di lihat hanya dogma akhirat yang di pahami sebagian orang,untuk menghindari marjinalisasi dalam ruang sosial,secara historis dalam buku ini menceritakan adanya pertarungan secara politis internal santri yang di baginya kedalam gerakan tradisional dan modern,gerakan modern di mulai dari seorang aktifis hmi,yang perna menjabat ketua umum pengurus besar selama dua priode yaitu nurcholis majid yang sangat kental dengan pernyataan islam yes,partai islam no,di kenal gerakan sekularisme,dari gerakan tersebut nurcholis ingin membangun sebuah imets pablik bahwa masyarakat harus menerima pancasila sebagai ideologi bangsa,yang menekankan rekonstruksi pemikiran dengan strategi modernisasi diartikan kedalam rasionalisasi dan sekulerisasi,tetapi di sisi lain nurcholis curigai telah melakukan gerakan kebergandaan,dimana menjadikan islam sebagai esensi dalam gerakan tetapi menolak partai islam,bedah lagi bagunan paradigma seorang toko muhammadiyah sebagai kelompok islam modernis,yaitu amin rais yang menekankan pada integrasi dalam berbagai aspek kehidupan pada konteks tauhid,dan terakhir gerakan yang di anggap kontropersial memberikan pengaruh sangat besar terhadap kelompok santri dilakukan seorang presiden ke 4 di negeri ini abdul rahman wahid,memberikan warna baru dalam kelompok yang di hukumi tradisionalis NU,yang menjadikan legitimasi religius berdasarkan hukum piqih dalm seluruh struktur kehidupan bernegara,sosial,budaya,ekonomi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar